Ad Code

Responsive Advertisement

Bangun Market Dulu, Baru Bikin Produk

Apakah seseorang yang tidak memiliki jiwa enterpreneur seperti saya bisa sukses juga dalam berbisnis, Kak?. Saya bertanya dalam batin ketika turun dari mobil beliau.
Kenapa tidak? Asal kamu lakukan saran saya tadi., jawab Kak Beky dalam kepada saya.
Malam itu saya ada pertemuan dengan seorang edupreneur terkait negosiasi untuk sebuah startup yang sedang saya pegang. Pertemuan itu diadakan di sebuah mall di daerah cilandak bersama dengan seorang rekan sesama startup. Kami berdua memiliki startup di bidang edukasi, yaitu sebuah sistem yang menghubungkan antara pengajar privat dengan muridnya. Kami memberi nama startup kami, Privatutor. Oleh karena itu, karena sesama dalam bidang edukasi, kami melakukan pertemuan dengan Kak Beky, sang eduprenuer.
Ini menjadi hal pertama bagi saya bertemu dengan seseorang yang sukses berbisnis di dunia edukasi. Anda yang ingin tau beliau silahkan googling aja. Sekilas tentang Kak Beky, beliau adalah seorang eduprenuer dan motivator. Beliau memiliki dua lembaga privat yang sudah digarap 15 tahunan, dengan omzet per bulan ratusan juta rupiah. Beliau juga sering diundang dalam acara edukasi dan bisnis sebagai motivator. Dan banyak lagi informasi tentang beliau yang dapat Anda ketahui di internet.
Malam itu sambil makan malam kami ngobrol tentang bisnis dan peluangnya di Indonesia. Kak Beky sudah memiliki banyak pengalaman dan jaringan sehingga malam itu beliau bercerita tentang pengalaman beliau dalam bisnis, membangun market, dan membuat produk. Beliau mengatakan bahwa yang pertama kami dilakukan seseorang dalam berbisnis adalah membangun market, kemudian baru membuat produk.
Membangun market maksudnya adalah kita membangun awareness orang terhadap kita. Kita melakukan hal yang membuat orang melihat keahlian kita, dan nilai kita. Contoh, Kak Beky punya pengalaman, ia suka memberi beasiswa kepada anak-anak SMP dan SMA yang pintar atau punya jiwa bisnis namun kurang dalam segi ekonomi. Mereka dikasih dana dan sekaligus diajarkan oleh Kak Beky ilmu dalam berbisnis atau menjadi enterpreneur. Dengan begitu Kak Beky secara personal telah memberikan nilai yang besar bagi sekolah. Otomatis, efeknya sekolah melihat nilai positif itu dan terjadilah proses indirect promosi. Sekolah pun akan dengan sendirinya melakukan promosi tentang Kak Beky pada orang tua, dan sekolah lainnya.
Itu salah satu contoh membangun market. Banyak lagi hal yang dapat Anda lakukan untuk membangun market Anda. Anda sebagai seorang designer misalnya, untuk membangun market Anda dapat melakukan menampilkan hasil karya Anda di Facebook Anda, atau di Blog Anda, Anda juga bisa buat websita portfolio Anda, sehingga orang mengenal nilai Anda dan keahlian Anda. Jangan sungkan-sungkan memberi, membantu teman Anda yang membutuhkan disain. Karena dengan begitu secara tidak langsung market Anda akan terbangun. Saya pikir semua hal seperti itu, Anda ingin jadi penulis, tunjukkan pada orang keahlian Anda, mungkin dengan tulisan Anda di Blog, website atau di jejaring sosial.
Pada hakekatnya, membangun market yang Anda lakukan adalah memberi apa yang Anda punya kepada market. Selanjutnya market akan terbentuk dengan sendirinya, dan barulah Anda berfikir untuk membuat produknya. Lalu bagaimana Anda menyesuaikan peluang bisnis dengan market yang Anda bangun dan produk yang akan dibuat. Tiga hal ini sebenarnya sejalan. Maksudnya adalah seperti ini, misalkan Anda melihat peluang bisnis di bidang edukasi, seperti Kak Beky. Market yang anda bangun tentunya adalah market di segmen edukasi. Jika market Anda telah terbangun, Anda dapat membuat produk yang bermacam-macam, contoh di edukasi Anda dapat membuat produk laynan mengajar privat, Anda dapat membuat produk berupa buku motivasi, Anda dapat membuat komunitas dan sebagainya.
Kenapa membangun market dulu, baru membuat produk? Karena menurut Kak Beky, dalam berbisnis itu ada 3N. Nilai, Network dan Nekat. Nilai Anda bukan produk Anda, tapi produk Anda punya nilai yang Anda miliki. Untuk mengetahui nilai apa yang Anda miliki, cobalah bertanya pada diri Anda, passion apa yang Anda punya. Karena membangun market sama dengan memberi, maka dari passion tersebut, apa yang dapat Anda berikan untuk orang banyak. Think about it! Membangun market adalah tahap dimana orang mengenal nilai Anda. Orang mengetahui nilai apa yang Anda punya. Di sini lah network akan terbangun. Jika Anda sudah memiliki nilai, dan network, sekarang saatnya untuk nekat melakukan bisnis!
Malam itu pembicaraan kami banyak sekali. Saya banyak dapat pelajaran saat itu. Apalagi waktu pulang, saya diajak pulang bareng sama Kak Beky, karena kebetulan saya tinggal di Depok, dan Kak Beky juga menuju Depok. Dalam perjalanan pulang itulah saya dapat motivasi besar dari beliau. Sebenarnya saya merasa canggung hadir dalam pertemuan malam itu, karena saya rasa saya tak memiliki jiwa bisnis. Ketika pulang bareng pun saya pikir Kak Beky juga tahu bahwa saya tak memiliki bakal dalam berbisnis. Saya akui itu, akan tetapi ada hal yang sama, alasan yang sama yang saya punya dengan Kak Beky, ketika saya bertanya kenapa Kak Beky memilih menjadi pengusaha. Kebebasan. Bebas finansial, dan bebas terhadap diri sendiri. Maksudnya bebas finansial, kita gak bergantung lagi sama orang lain. Kalau seperti saya yang mahasiswa, secara finansial masih bergantung sama orang tua. Itulah maksudnya. Sedangkan bebas terhadap diri sendiri, maksudnya Anda bebas melakukan apa pun sesuai keinginan. Lebih tepatnya adalah menikmati dunia Anda sendiri. Karena apa? Karena hidup Anda bukan untuk pekerjaan saja.
Saya punya dua hal itu. tapi mungkin bidang saya bukan dalam bisnis, dan Kak Beky mengetahui hal itu. Sebenarnya sudah tiga tahun saya punya mimpi dan passion, tapi sampai saat ini masih belum terbangun. Dan malam itu saya dapat pencerahan dari Kak Beky bahwa, sebenarnya saya belum melakukan apa-apa tentang mimpi saya dan passion saya. Mulai malam itu, saya katakan pada diri saya, saya harus melakukan itu segera!

Posting Komentar

0 Komentar