Ad Code

Responsive Advertisement

Cerita Graduasi Mandiri KPM PKH Tahun 2019

 Assalamalikum wr.wb, Semoga kawan-kawan pada kesempatan kali ini senantiasa sehat dan selalu dalam lindungan keberkahan oleh Allah swt, Aamiin.

Pada kesempatan kali ini, baru sempat isi blog lagi, berhubung berbagai kesibukan jadi baru isi lagi kawn-kawan.

Sebagai salah satu Pendamping Program Keluarga Harapan yang masih aktif di kecamatan Patampanua kabupaten Pinrang. Saya akan berbagi cerita tentang pengalaman yang di dapat dari berbagai ibu-ibu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH diwilayah dampingan, kebetulan daerah dampingan yang saya dampingi yaitu Desa Mattiro ade, Leppangang, Masolo dan Tonyamang. Bagaimana ceritanya simak yach. Hehehehe.......

Oke, Kali ini saya akan membahas soal Graduasi Mandiri apa tuh begini, Graduasi artinya penerima manfaat atau KPM PKH sudah bisa lepas dari program bansos yang selama ini diberikan. Kalau secara pintasnya Mundur atau berhenti terima bantuan, kira-kira seperti itu.

Sesuatu kekonyolan menurut zaman sekarang, adakah yang tidak mengingkan uang, tak kerja dapat uang pertiga bulan lagi, besarnya berapa mungkin saya tidak bahas disini, Oke lanjut, Tapi tugas kami selaku pendamping PKH hanya berusaha semaksimal mungkin bagaimana setiap KPM PKH pada wilayah pendamping PKH mampu meyakinkan kepada mereka bagi yang sudah mampu secara ekonomi sudah berhak untuk di Graduasi Mandiri atau keluar dengan sendirinya.

Baik lanjut ya, Hal ini saya sadari bahwa memang tidak mungkin tapi apalah daya kalau tidak mencoba maka tidak ada yang bisa dijadikan pegangan atau acuan untuk melihat dan memperbaiki bagaimana teknik untuk bisa mengajak KPM mundur secara sukerala, Hal pertama yang dilakukan, saya bertanya kepada salah satu parner pendamping di kecamatan lain, karena kabar yang saya dengar sudah ada yang mereka graduasi ditambah saat rapat kordiansi antar pendamping dan korwil. 

Korwil mengigatkan bahwa minimal setiap Pendamping mampu mengraduasikan KPM diwilayahnya, bukan hanya itu pesan dan teknik mengraduasi yang diajarkan oleh pak Rahman (Korwil Sul sel III), Ada beberapa pendekatan yang pertama menurutnya, pendekatan secara emosional, pendekatan secara kelembagaan dan pendekatan secara agama. 

Hal ini yang saya coba terapkan pada saat Pertemuan Peningkataan Kemampuan Keluarga (P2K2), Tahap pertama kali megraduasi KPM di desa Mattiro ade dusun Sempang barat, Sebelum masuk materi P2K2 yakni Modul Pengasuhan dan Pendidikan anak sebagai salah satu modul yang ditetapkan kemensos, Dalam pertemuan ini saya pun mengundan salah satu pendamping dari kecamatan Cempa, Agustaman yang mampu mengajak KPM kurang lebih 10 KPM di dampingannya. Dalam pertemuan kami berbagi materi graduasi, saya yang membahas masalah peraturan UU 13 Tahun 2011 tentang penerima bansos, sedangkan Agustaman membahas masalah kriteria miskin menurut BPS. 

Saat pembahasan berlanjut sudah hampir setengah jam belum ada yang memberanikan diri untuk mengajukan, akan tetapi kami juga tidak mundur untuk terus menyampaikan kepada KPM dengan pendekataan agama, selang beberapa saat, salah satu KPM mengangkat tangan mengajukan diri untuk mundur dan dua lainya ikut juga.

Dari berbagai cerita dari ketiga KPM ini, kami juga sudah menerima mereka dengan beberapa alasan mundurnya, 'Sudah bisa hidup tampa bantuan'.

Setelah selesai pertemuan tersebut, kami pun bergeser ke kelompok selanjutnya di dusun sengae utara, tetapi sebelumnya kami pun mengundan suversior PKH kabupaten Pinrang Andi Cahyadi, dalam pertemuan tersebut hal yang sama kami terapkan, Singkatnya di kelompok ini KPM mengajukan Graduasi mandiri sebanyak 17 KPM, Jadi total ada 20 KPM yang mundur dari satu hari pada kesempatan tersebut.

Dari hal ini saya belajar bahwa mengajak mereka untuk mundur butuh kesabaran, butuh pengetahuan terutama soal tutur kata yang bukan mengkerasi tetapi bagaimana menyampaikan dengan lemah lembut didasari dengan hadis yang mengatakan 'Sampaikan walau itu pahit'.

Dari pengalaman itu, Saya pun menerapkan pendekatan tersebut di kelompok lain, pada bulan Juli tepatnya di desa Leppangang, sebagai salah satu domisili saya sendiri, dari pengalaman didesa Mattiro ade, Alhasil sebanyak 8 KPM hari itu Mundur.


Selanjutnya dari setiap P2K2 selalu menyisihkan materi graduasi pada wilayah dampingan, ada dalam satu kelompok satu orang yang mundur, ada yang dua mundur, dan bahkan adapun yang kelompok tidak ada yang mundur. Bahkan disela-sela istirahat ada yang menelfon/sms ikut juga mau mundur, mungkin karena mereka malu mundur saat Pertemuan, bergerak mengungjunginya rumah mereka yang meminta mundur dan mencari tahu alasannya.

Tetapi hal ini akan selalu menjadi pokok perhatian, karena salah satu kewajiban pendamping, bagaimana sasaran dari penerima bantuan ini betul-betul bisa tepat sasaran, karena dalam hal ini, begitu banyak informasi baik secara online maupun dari berbagai cerita yang kami dapatkan, agar megawal dan memastikan penerima tepat sasaran, jadi tidak hanya langka ini yang kami tempuh langkah selanjutnya melakukan kegiatan pengecetan sticker plat rumah KPM

Hingga pada akhirnya pada kesempatan kali ini, total KPM yang sempat Graduasi sebanyak 43 KPM di wilayah dampingan, semoga tahun depan masih diberikan kesehatan kesempatan, untuk bisa mengajak bagi penerima manfaat bantuan PKH ini bisa lebih banyak lagi dari sebelumnya yang ikhlas dan yang sudah sejahtera dari ekonomi, agar target dari Program Keluarga Harapan ini betul-betul bermanfaat. Dan yang terakhir suport dan doa kawan-kawan dalam kesempatan ini adalah senjata ampuh bagi saya dan sesama rekan Pendamping PKH, karena sisa umur kita tidak ada yang tahu itu rahasia Tuhan yang maha kuasa.

Kita sebagai hamba hanya mengabdikan diri kepadanya sebagai bekal kita masing-masing untuk pindah ke zaman berikutnya. Sebelum saya mengkahiri saya tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada Ayahanda Guru saya Syekh H.Gazali yang selalu membimbing saya, baik lahir dan bathin di kehidupan ini, begitu juga kepada rohania nabi besar kita Nabi Muhammad Saw yang tentunya kita harapkan syafaatnya diakhir kelak nantinya, begitu juga kepada Korwil sul-sel Abd Rahman, Kokab Pinrang, Fajrin Arsyad dan Suversior, Andi Cahyadin dan Rekan-rekan Pendamping di kecamatan lain terutama Agustaman Pendamping Kecamatan Cempa. Akhir kata lebih dan kurangnya mohon di maafkan, Tetap Semangat Kawan-kawan sebagai Pendamping PKH dimanapun berada, Sukses untuk anda dan sukses untuk kita semua.

Wassalamalikum, Wr...Wb...







Posting Komentar

0 Komentar