Ad Code

Responsive Advertisement

Diam Tertindas Atau Bangkit Melawan


 
Kita itu tidak sendiri......
Kita itu nyata ada.............
Kita itu berlipat ganda.......
Feel the power of unity..........
 
Karena dengan bersatu kita tidak mudah untuk dipecahkan..
Saya memahami bagaimana perasaan ribuan SDM PKH Indonesia saat ini sedang berkecamuk. Ada perasaan marah, kecewa, kesal, geregetan, stress dan banyak lagi perasaan yang membuat tidak nyaman hati mereka. Semua pasang mata saat ini dirasakan sedang mengarah ke mereka. Memantau kapan di mana saatnya mereka lengah lalu jika dirasakan ada sebuah kesalahan maka mereka akan dihabisi. Padahal kesalahan yang dimaksud belum tentu murni karena perilaku mereka tapi karena masyarakat seperti tidak mau tahu permasalahan sebenarnya. Pokoknya kalau ada yang tidak beres pada penyaluran bantuan sosial atau terjadi permasalahan sosial di masyarakat maka SDM PKH adalah pihak yang pantas disalahkan.
Beberapa pihak yang selama ini diam juga mendadak jadi pakar dari sebuah program bantuan sosial bernama PKH (Program Keluarga Harapan). Dengan posisinya sebagai figur publik mereka berbicara bahwa yang namanya PKH itu tidak ada benarnya sama sekali. Bahkan salah satu tetangga sebelah kita ikut – ikutan melecehkan PKH di akun IG resmi mereka. Semua tampak salah di mata mereka. Yang benar adalah pendapat mereka. Saat pendapat mereka dibantah pun mereka tak bergeming. Mungkin, meralat pernyataan atau meminta maaf itu aib bagi mereka. Sedihnya, pihak – pihak yang dulu pernah diuntungkan oleh PKH juga tidak mau melakukan pembelaan kepada PKH. Mereka mendadak hilang entah ke mana. Kalaupun masih ada orangnya mereka seolah tutup mata. Shame on you!
 
 
Di sini saya mencoba bicara secara obyektif dan tidak memihak sana – sini. Bahwa PKH menjadi salah satu program bantuan sosial prioritas nasional itu adalah fakta. Usia PKH sendiri di tahun ini sudah memasuki tahun ke 14. Ibarat kata, PKH sudah beranjak remaja. Dalam perkembangannya PKH juga sudah berusaha tampil sebagai program bantuan sosial yang bersih, transparan dan akuntabel. PKH menggunakan aplikasi E-PKH dalam menyimpan data KPM PKH nya. Data penerimanya juga terus dimutakhirkan setiap saat ada perubahan dengan mengikuti keadaan KPM PKH sehingga bantuan sosial PKH yang diterima KPM PKH bisa sesuai dengan jumlah tanggungannya.
 

 
Sejak tahun 2016, secara bertahap sistem penyaluran bantuan sosial PKH juga sudah beralih menggunakan teknologi perbankan, bukan lagi dilakukan secara konvensional seperti dulu. Bantuan sosial PKH yang disalurkan oleh Pemerintah itu langsung masuk dalam rekening penerima bantuan tersebut tanpa melalui perantara Pendamping Sosial PKH. Tugas Pendamping Sosial PKH hanya memantau dan memastikan apakah jumlah bantuan sosial PKH yang disalurkan itu sudah sesuai atau berbeda. Nantinya setiap Pendamping Sosial PKH akan melaporkan ke Kementerian Sosial. Kegiatan ini dinamakan dengan Rekon Dana Bansos dan dilakukan setiap kali penyaluran bantuan sosial PKH tiba.
 
 
Namun harus saya akui, dalam pelaksanaannya selalu saja ada celah di mana ada ulah sejumlah oknum yang memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan. Ketidaktahuan sejumlah KPM PKH tentang transaksi perbankan dimanfaatkan mereka demi keuntungan pribadi. Hal ini jelas sangat merugikan KPM PKH dan PKH itu sendiri karena berakibat jeleknya nama program ini. Oknum yang saya maksudkan ini sebenarnya tidak melulu Pendamping Sosial PKH melainkan bisa seorang Ketua Kelompok KPM PKH, Agen Bank atau bahkan Perangkat Desa. Sialnya, nama baik Pendamping Sosial PKH bisa jadi jelek karena ada kasus penilepan bantuan sosial di wilayah kerjanya, padahal kasus tersebut terjadi pada program bantuan sosial lainnya. Ini sungguh tidak adil.
 
 

Menyikapi peristiwa demi peristiwa yang terjadi, marilah kita berpikir dengan jernih. Silahkan masyarakat dan media online / media massa melakukan kontrol sosial terhadap program bantuan sosial, tapi lakukan dengan cara yang baik dan benar. Cari tahu penyimpangan itu terjadi pada program bantuan sosial apa dan siapa pelakunya. Tangkap tikusnya tapi jangan bakar lumbung padinya. Tangkap orangnya tapi jangan hancurkan programnya. Masih banyak SDM PKH yang bekerja dengan tulus dalam PKH. Mereka juga butuh hidup dan menghidupi keluarganya dengan cara yang baik dan benar. Kita semua jangan sampai melakukan sebuah kezholiman pada pihak – pihak yang sebenarnya mereka sudah bekerja dengan baik. 
 
Kepada kawan – kawan SDM PKH di Indonesia khususnya para Pendamping Sosial PKH, saya bisa merasakan apa yang sedang kawan – kawan rasakan karena saya pernah menjadi Pendamping Sosial PKH. Bagaimana sakitnya kita dituduh sebagai maling bantuan sosial sementara kita tidak melakukannya. Kita bahkan sudah bekerja siang dan malam, panas dan hujan demi kepentingan KPM PKH. Sudah tak terhitung dari kita yang jatuh sakit hingga meninggal dunia. Semua pengorbanan ini kita lakukan karena besarnya kecintaan kita pada PKH. Saya sangat meyakini kawan – kawan SDM PKH itu adalah orang – orang pilihan dan terpilih dari sebuah seleksi yang amat ketat. Tidak semua orang bisa menjadi SDM PKH. 
 
 
Mari kita rapatkan barisan dan tunjukkan kepada semesta bahwa kita tidak seburuk yang mereka tuduhkan. Angkat wajahmu dan singsingkan lengan baju karena tugas besar sudah menanti. Tunjukkan kinerja kita selama mendampingi para KPM PKH. Perlihatkan bahwa program bantuan sosial PKH bukan sekedar program bagi – bagi uang tapi merupakan program pendampingan bagi KPM PKH. Biarkan dunia tahu bahwa sudah banyak KPM PKH yang sejahtera karena program bantuan sosial PKH. Kita memang manusia – manusia biasa namun apa yang kita kerjakan adalah luar biasa, yaitu mengentaskan kemiskinan di Indonesia. SDM PKH adalah orang – orang tegar yang SANTUN, INTEGRITAS dan PROFESIONAL!
Salam PKH..!!!
 
Rangkasbitung, 06.08.2021
G.A

Posting Komentar

0 Komentar