Ad Code

Responsive Advertisement

Apa itu Thoriqoh dan Mengapa Harus Berthariqoh?

 


Thoriqoh Adalah jalan / cara / metode implementasi syariat. Yaitu cara / metode yang ditempuh oleh seseorang dalam menjalankan Syariat Islam, sebagai upaya pendekatannya kepada Allah Swt. Jadi orang yang berthariqah adalah orang yang melaksanakan hukum Syariat, lebih jelasnya Syariah itu hukum dan Thariqah itu prakteknya / pelaksanaan dari hukum itu sendiri.
Thoriqoh sendiri dinisbatkan pada aliran khusus dalam dunia tasawuf yang mana ajarannya lebih menititk beratkan pada pendidikan hati dan nafsu. Karena para guru sufi (Syaikh Mursyid) berkeyakinan bahwa tidak ada dari makhluq berjasad itu bersih dari penyakit hati dan kotoran bathin kecuali nabi. Sehingga diperlukan “Takhally” (Pengosongan sifat2 tercela) kemudian “Tahally” (menghiasi dg akhlaq yg terpuji) kemudian “Tajally” (Membumikan akhlaq terpuji).

Landasan Hukum Thoriqoh.

Dalam surah Al Jin ayat 16 disebutkan :
وَأَن لَّوِ اسْتَقَامُوا عَلَى الطَّرِيقَةِ لَأَسْقَيْنَاهُم مَّاءً غَدَقًا.
"Dan bahwasanya jikalau mereka tetap berjalan lurus dengan dawam (istiqomah) di diatas jalan (thoriqoh) Alloh SWT, pasti kami akan memberi minum kepada mereka dengan air yang segar dan berlimpah".

Imam at-Thabari dalam Tafsir ath-Thabari menafsiri kata ath-Thariqoh dalam ayat surat al-Jinn tersebut sebagai Thariqotul Haqq wal Istiqomah (Jalan Kebenaran dan Jalan Istiqomah). Ibnu Abbas ra menafsirinya sebagai ath-Tha’ah (Jalan Ketaatan). Bagi Mujahid, Thariqotul Islam (Jalan Agama Islam) dan Thariqatul Haqq (Jalan Kebenaran). (At-Thabari, Tafsir ath-Thabari, 573).

Dalam kitab Hasyiyatush Showi (Syarah Tafsir Jalalain) Juz IV halaman 216. Ayat tersebut ditafsirkan sebagai berikut :
"Dan seandainya hamba Allah itu istiqomah dalam menjalankan Thoriqoh dengan sepenuh hati, yakni mendawamkan (melanggengkan) wirid, dzikir, muroqobah, musyahadah, tazkiyatun nufus serta melakukan hal-hal yang terpuji dan meninggalkan hal-hal yang tercela seraya mengharap ridho Allah, pasti Alloh akan memenuhi hati mereka dengan Sirrul asror wal ma’arif ilahiyyah (rahasia bathin dan rahasia pengetahuan ketuhanan) serta rasa cinta yang mendalam kepadaNya".

Dalam kitab Mizan Al Qubra yang dikarang oleh Imam Asy Sya'rany ada sebuah hadits yang menyatakan :
ان شريعتي جا ئت على ثلاثما ئة وستين طريقة ما سلك احد طريقة منها الا نجا .
( ميزان الكبرى للامام الشعرني : 1 / 30)
"Sesungguhnya syariatku datang dengan membawa 360 thariqah (metoda pendekatan pada Allah), siapapun yang menempuh salah satunya pasti selamat". (Mizan Al Qubra: 1 / 30 ).

Dalam riwayat hadits yang lain dinyatakan bahwa :
ان شريعتي جائت على ثلاثمائة وثلاث عشرة طريقة لا تلقى العبد بها ربنا الا دخل الجنة
( رواه الطبرني )
"Sesungguhnya syariatku datang membawa 313 thariqah (metode pendekatan pada Allah), tiap hamba yang menemui (mendekatkan diri pada) Tuhan dengan salah satunya pasti masuk surga". (HR. Thabrani)

Thoriqoh Jalan Menuju Mar'ifah.

Dalil pentingnya berthoriqoh adalah sesuai Hadits Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wasallam yg berbunyi :
"Syariat itu ucapanku, Thoriqoh itu perbubatanku, Haqiqah itu merupakan tingkah laku daripadaku, dan Ma'rifat itu pokok dasar (modal) atau pangkal kekayaan (baik zahir mahupun batin)".
(Hadis Riwayat Anas bin Malik).

Dalam kitab kasyf al-Kahfa ada sebuah hadits yg meyatakan;
الشَّرِيْعَةُ أَقْوَالِيْ ، وَالطَّرِيْقَةُ أَفْعَالِيْ ، وَالْحَقِيْقَةُ حَالِيْ ، وَالْمَعْرِفَةُ رَأْسُ مَالِيْ
1532: "Syariah adalah perkataanku, thoriqoh adalah perbuatanku, haqiqah adalah keadaan (batin)-ku, dan mar'ifah adalah pangkal harta (modal)-ku", (Kasyf al-Khafa’, juz 2, halaman :7).
Bahkan dalam Musnad al-Rabi, halaman: 311 Ma'rifah adalah "pangkal ilmu".

Pengamalan Thoriqoh akan membuahkan apa yang disebut dengan haqîqah, dan jalan (tritunggal) syari'at-thoriqoh-haqiqah, pada gilirannya akan membuahkan al-ma’rifah billah (mengenal Allâh).

Posting Komentar

0 Komentar