Ad Code

Responsive Advertisement

Awal dari segalanya

Salam bahagia kepada para pembaca yang budiman banyak hal yang mengalir dari hidup ini sebagaimana kita menjalani dari seluk beluk kehidupan. sebelumnya saya memberanikan diri untuk menulis dalam blog saya ini bagaimana sebenarnya mengarumi awal tahun baru ini dalam rangka memantapkan tujuan hidupku sebenarnya sebut saja dengan modal nekat aku mengawali hari ini detik ini pun kucoba untuk mencari jati di diri aku yang sebenarnya sebagaimana saya masih dalam proses pencarian arti hidupku seperti apa yang di takdirkan oleh ilahi rabbi yang maha mengatahui segala sesuatu.

Saya menyadari tulisan saya ini mungkin tak berarti bagi pambaca tapi dengan harapan luapan yang aku rasakan saat ini detik ini aku telontang lanting di sudut kota besar sebut saja di daerah makassar. entah aku mau kemana menginap tak tahu dimana pada hal ada rumah keluarga tapi kenapa ada rasa malu untuk membangunkan di tengah malam yang saking enaknya tidur, aku datang kesini hanya untuk mencari sebuah sesuap nasi untuk masa depan diri saya sendiri begitupun oleh orang-orang yang aku sayangi tapi dengan berdalih sekadarnya untuk memenuhi suatu tanggun jawab aku dalam hidup aku sendiri.

Ironis memang rasanya dalam tahap aku untuk memberanikan diri datang yang tak jelas tempat tinggal dimana hanya berdasar pada tekad tanggun jawab komitmen dan membuang rasa ego untuk keluarga yang cape dibilang pengangguran. yah penganggura agar ironos kuliah yang bergelut dengan buku 4 tahun lebih membawa dan berharap pada selembaran kertas untuk mencari yang namanya pekerjaan. Pasca setelah selesai kuliah berharap dapat kerja namun hayalan berbeda dari segalanya dan bahkan yang diharapkan. begitu orang tua yang banting tulang dalam menafkahkan saya tapi belum bisa aku memberanikannya dan membalas dari perjuangan dan pengorbananya. Aku merasa berhutang budi kepada orang tua aku yang sudah setengah mati menghidupkan aku hingga aku jadi seperti sekarang. Pertanyaan yang sering terlontar dalam fikiran aku saat ini apa yang aku berikan kepadanya di sisa hidupnya??? Karena terus terang sebenarnya orang tua kita tidak pernah meminta apa-apa pada kita, tidak meminta untuk dibahagiaan, tak meminta untuk diberikan ini dan itu tapi sebenarnya orang tua kita menunggu...

Entah di awal tahun ini aku harus bisa meyakinkan dalam diri untuk selalu konsisten dan tak pernah putus asa dalam menggapai impianku dan aku tak ingin banyak mengeluh dalam segala kondisi kehidupan aku kedepannya banyak hal dan banyak cara yang dapat mewujudkan dari hal tersebut. tapi semuanya hanya bergantung pada yang diatas untuk meridhoi dari segala usaha yang nantinya aku hadapi dan yang pastinya aku mewakili dari seribu orang dimuka bumi ini yang sama senasib dengan aku.

Semoga teman. sahabat para pembaca berkenang mendoakan saudaranya yang terbelenggu dalam mengaharumi kehidupan kesuksesaan ada pada doa yang ikhlas dari semua saodara-saodara pembaca yang budiman, atas doanya saya sangat berbesar hati mengucapkan banyak terima kasih.

Mungkin sekian yang dapat aku bagi dalam kesempatan ini aku harap dapat memetik hikmah yang ada pada coretan diatas yang mungkin dapat dibagi dengan para teman dan sahabat yang budiman sekian. billahi taufik walhidaya Assalam Alaikum wr.wb.

Posting Komentar

0 Komentar